
f
a
j
a
r


Ahlan ila Fajrina's site
Fajri means fajar in arabic. =)
Nur Fajrina Najibah, 16
30 June
Currently studying in SMALHB
Taking Usuluddin course
"There will never be enough darkness in the world to extinguish the light of Islam. "
Fajri means fajar in arabic. =)
{/profile --
ramblings of a muslimah girl
Nur Fajrina Najibah, 16
30 June
Currently studying in SMALHB
Taking Usuluddin course
"There will never be enough darkness in the world to extinguish the light of Islam. "
Put aside your pride,
Set down your arrogance,
And remember your grave.
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki bertemu Abu Darda' yang sedang menanam pohon. Kemudian, laki-laki itu bertanya kepada Abu Darda', ''Hai Abu Darda', mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah sangat tua, sedangkan pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya.'' Abu Darda' menjawab, ''Bukankah aku akan memetik pahalanya di samping untuk makanan orang lain?''
Bagi sebagian orang menanam pohon adalah hal sepele. Apalagi bila umur telah lanjut seperti Abu Darda'. Namun, Islam sebagai agama yang kaffah mengajarkan untuk cinta lingkungan. Menanam pohon adalah ibadah dan bila pohon tersebut berbuah dan buahnya dimakan burung dan manusia maka di hadapan Allah SWT itu bernilai sedekah.
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad menyebut cerita seorang sahabat Rasulullah SAW, ''Saya mendengar Rasulullah SAW membisikkan pada telingaku ini, 'Siapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusnya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah SWT'.'' (HR Ahmad).
Manusia sebagai pengemban kekhilafahan di muka bumi harus menghormati eksistensi pohon. Sebagai penunjang kehidupan, pohon diamanahi Allah SWT mengatur siklus air, menyimpannya dalam pori-pori akar yang kokoh. Menghindarkan manusia dari bencana longsor dan banjir. Kehadiran pohon berguna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Buahnya lezat dimakan dan batangnya dimanfaatkan untuk membangun rumah. Daunnya untuk makanan ternak.
Melalui mekanisme hujan, pohon yang ditanam manusia tumbuh. Dan dengan itu Allah menumbuhkan buah-buahan dari pohon yang kita tanam sebagai rezeki bagi manusia. Sebagaimana firman Allah SWT, ''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah [2] : 22).
Tuntunan Islam memelihara pohon juga berlaku saat terjadi perang. Nabi Muhammad berkal-kali memesankan kepada para sahabatnya, dalam peperangan janganlah kalian membunuh wanita, anak-anak, dan jangan menebang/merusak tanaman (pohon).
Maka, sungguh relevan ketika penggundulan hutan mulai berdampak negatif bagi kehidupan kita, kebiasaan menanam pohon kita tradisikan kembali. Demi anak cucu kita, demi melestarikan sunahnya.
Sumber: Fidi Mahendra, Republika
Set down your arrogance,
And remember your grave.
{/Hikmah Menanam Pohon --
Thursday, 30 October 2008 ( 12:08 )
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki bertemu Abu Darda' yang sedang menanam pohon. Kemudian, laki-laki itu bertanya kepada Abu Darda', ''Hai Abu Darda', mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah sangat tua, sedangkan pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya.'' Abu Darda' menjawab, ''Bukankah aku akan memetik pahalanya di samping untuk makanan orang lain?''
Bagi sebagian orang menanam pohon adalah hal sepele. Apalagi bila umur telah lanjut seperti Abu Darda'. Namun, Islam sebagai agama yang kaffah mengajarkan untuk cinta lingkungan. Menanam pohon adalah ibadah dan bila pohon tersebut berbuah dan buahnya dimakan burung dan manusia maka di hadapan Allah SWT itu bernilai sedekah.
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad menyebut cerita seorang sahabat Rasulullah SAW, ''Saya mendengar Rasulullah SAW membisikkan pada telingaku ini, 'Siapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusnya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah SWT'.'' (HR Ahmad).
Manusia sebagai pengemban kekhilafahan di muka bumi harus menghormati eksistensi pohon. Sebagai penunjang kehidupan, pohon diamanahi Allah SWT mengatur siklus air, menyimpannya dalam pori-pori akar yang kokoh. Menghindarkan manusia dari bencana longsor dan banjir. Kehadiran pohon berguna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Buahnya lezat dimakan dan batangnya dimanfaatkan untuk membangun rumah. Daunnya untuk makanan ternak.
Melalui mekanisme hujan, pohon yang ditanam manusia tumbuh. Dan dengan itu Allah menumbuhkan buah-buahan dari pohon yang kita tanam sebagai rezeki bagi manusia. Sebagaimana firman Allah SWT, ''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah [2] : 22).
Tuntunan Islam memelihara pohon juga berlaku saat terjadi perang. Nabi Muhammad berkal-kali memesankan kepada para sahabatnya, dalam peperangan janganlah kalian membunuh wanita, anak-anak, dan jangan menebang/merusak tanaman (pohon).
Maka, sungguh relevan ketika penggundulan hutan mulai berdampak negatif bagi kehidupan kita, kebiasaan menanam pohon kita tradisikan kembali. Demi anak cucu kita, demi melestarikan sunahnya.
Sumber: Fidi Mahendra, Republika
When we look for strength in ourselves, we will be weak.
When we look for strength in Allah, we will be invincible.
When we look for strength in Allah, we will be invincible.
{/tagboard --
Let's talk
Do not sit idle,
for indeed death is seeking you
Aqilah
Azraq Junior
Nadiah
Uswah Hasanah
SMALHB
SUAMPRIPAD
Danish
Ka Vivie
Ka Naja
Ka Bina
Ka Kinang
Ka Ichah
Abg Azzi
Ukht Azie
Ukht Dzah
Ukht Nurul
Ukht Saedah
Ukht Ummi
October 2008
November 2008
December 2008
January 2009
February 2009
March 2009
April 2009
May 2009
June 2009
August 2009
Designer FajrinaNajibah
for indeed death is seeking you
{/DZAHRA --
Visit my friends blog!
Aqilah
Azraq Junior
Nadiah
Uswah Hasanah
{/Madrasah --
Visit my schools blog!
SMALHB
SUAMPRIPAD
{/Family --
Visit my family and cuzin's blog!
Danish
Ka Vivie
Ka Naja
Ka Bina
Ka Kinang
Ka Ichah
Abg Azzi
{/Akhawat --
Visit sisters' blog!
Ukht Azie
Ukht Dzah
Ukht Nurul
Ukht Saedah
Ukht Ummi
{/archives --
Read my old post?
October 2008
November 2008
December 2008
January 2009
February 2009
March 2009
April 2009
May 2009
June 2009
August 2009
{/credits --
Designer FajrinaNajibah
Not wishy-washy,not up and down,dont ziq and zag,be firm,
walk straight towards iman.
It is indeed surprising that a man inspite of his belief in the Fire of Jahannum is still able to laugh, and inspite of his belief in Maut he is able to be happy. Inspite of believing in the Reckoning, he commits evil deeds. Inspite of believing in Taqdeer, he grieves. Inspite of observing the world with its changes, he feels contented with it. Inspite of believing in Jannat, he refrains from righteous deeds.
- Nabi Musa (alayhis salam)
walk straight towards iman.
{/Notes/Quotes --
Im saying...
It is indeed surprising that a man inspite of his belief in the Fire of Jahannum is still able to laugh, and inspite of his belief in Maut he is able to be happy. Inspite of believing in the Reckoning, he commits evil deeds. Inspite of believing in Taqdeer, he grieves. Inspite of observing the world with its changes, he feels contented with it. Inspite of believing in Jannat, he refrains from righteous deeds.
- Nabi Musa (alayhis salam)